Biografi Dan Profil Lengkap Abraham Lincoln – Presiden Amerika Serikat ke -16 yang Berhasil Mempertahankan Persatuan Bangsa dan Menghapuskan Perbudakan
InfoBiografi.Com – Abraham Lincoln merupakan Presiden Amerika Serikat merupakan Presiden Amerika Serikat ke-16, Ia memimpin bangsanya keluar dari Perang Saudara Amerika, mempertahankan persatuan bangsa, dan menghapuskan perbudakan.
Profil Singkat
Nama: Abraham Lincoln
Lahir : Hardin County, Kentucky (sekarang di LaRue County), 12 Februari 1809
Wafat : Washington D.C., Amerika Serikat, 15 April 1865
Pasangan : Mary Todd Lincoln
Anak : Robert Todd Lincoln, Tad Lincoln, William Wallace Lincoln, Edward Baker Lincoln
Jabatan :
Anggota Dewan of Perwakilan AS dari distrik ke-7 Illinois (4 Maret 1847 – 4 Maret 1849)
Presiden Amerika Serikat Ke-16 (4 Maret 1861 – 15 April 1865)
Kehidupan Awal Abraham Lincoln
Abraham Lincoln lahir di Kentucky, Amerika Serikat pada 12 Februari 1809. Ia lahir dari keluarga yang miskin dan tidak berpendidikan. Ayah Lincoln adalah seorang petani. Lincoln hanya menempuh pendidikan selama kira-kira satu tahun, namundalam waktu yang singkat itu, ia sudah dapat membaca, menulis dan berhitung.
Kehidupan yang dijalani Lincoln penuh dengan rintangan, tapi saat masih kecil Ia telah mengenal apa itu kemerdekaan dan perdamaian. Ia yakin bahwa semua orang memiliki hak untuk hidup merdeka dan damai. Lincoln memiliki kekurangan dalam hal berbicara, saat berbicara ia tersendat-sendat atau gagap. Sang ibu mencemaskan masa depan Lincoln karena gagapnya.
Pada tahun 1828, Saat menyewa kapal angkut untuk mengantarkan barang ke pelabuhan di New Orleans untuk pertama kalinya Lincoln melihat penjualan budak-budak. Ia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa suatu saat Ia harus dapat menghapuskan perbudakan tersebut.
Pada waktu itu di Amerika terdapat perbedaan besar dalam hal filosofi, ekonomi, dan politik antara wilayah Utara dan Selatan. Orang wilayah Utara memiliki pemikiran yang lebih modern, namun mereka miskin. Sedangkan orang wilayah Selatan terdiri dari kaum bangsawan, mereka terdiri dari tuan tanah yang mengandalkan budak berkulit hitam untuk mengolah lahan mereka.
Ketika sedang beribadah di gereja, Ia mendengar pendeta berkata, ”Allah memberi peluang yang sama kepada semua manusia.” Lincoln tertegun mendengar perkataan pendeta tersebut, Ia pun terkesan. Saat itulah Lincoln mulai memiliki keinginan untuk berlatih berbicara agar gagapnya menjadi lancar agar dapat membuat orang terpesona, karena dengan pandai berorasi ide serta pemikirannya dapat sampai dan Ia akan mendapat dukungan dari banyak orang.
Perjalanan Karier
Pada saat muda, Lincoln pernah bekerja menjadi pembelah kayu pagar, menjadi tentara, menjadi kelasi di kapal-kapal sungai, menjadi juru tulis, menjadi pengurus kedai, menjadi kepala kantor pos, dan akhirnya Ia menjadi seorang pengacara.
Ketika tumbuh dewasa, Ia makin berusaha keras untuk menambah pengetahuannya. Lincoln memanfaatkan waktu yang dimilikinya dengan baik, Ia membaca semua buku yang dapat dibacanya dan akhirnya pada umur 28 tahun Ia berhasil menjadi seorang ahli hukum.
Ketika menjadi seorang pengacara, Ia berhasil mewujudkan keinginannya untuk menjadi pengacara terkenal. Lincoln sering memenangkan kasus yang membela kaum yang lemah dan benar. Lincoln menjadi pribadi yang sangat dinamis, cerdas serta sudah sangat lancar berbicara.
Masuk Dunia Politik
Pada tahun 1832 yaitu saai ia masih berumur 23 tahun, Lincoln mulai memasuki dunia politik. Saat itu, Lincoln mengikuti pemilihan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah negara bagian Illinois, di bagian barat-tengah Amerika. Namun Ia gagal dalam pemilihan tersebut. Dua tahun kemudian, Lincoln mengikuti kembali pemilihan tersebut dan akhirnya menang. Setelah itu, Lincoln terpilih sebanyak tiga kali berturut-turut setelahnya.
Lincoln tetap berpegang teguh pada perkataannya yaitu membebaskan perbudakan. Selama masa jabatannya di parlemen Lincoln memperjuangkan untuk membebaskan perbudakan yang terjadi di wilayah Selatan. Namun, Lincoln mendapat perlawanan keras dari perwakilan pihak Selatan yang banyak melakukan tindakan perbudakan tersebut.
Para perwakilan dari Selatan berpendapat bahwa budak-budak itu merupakan milik mereka, jika budak dihapus hal itu sama saja merampas hak mereka. Meskipun begitu Lincoln tetap teguh pada pendiriannya.
Perbudakan dan Pembagian Rumah
Pada tahun 1850-an, perbudakan masih legal di Amerika Serikat bagian selatan, namun untuk Amerika bagian utara, termasuk Illinois hal tersebut umumnya telah dilarang , yang asli 1818 Konstitusi melarang perbudakan, seperti yang dipersyaratkan oleh Northwest Ordonansi.
Senator Senior Stephen A. Douglas of Illinois telah dimasukkan kedaulatan rakyat dalam Undang-Undang. Penyediaan Douglas, yang menentang Lincoln, pemukim tertentu memiliki hak untuk menentukan lokal apakah akan mengizinkan perbudakan di wilayah AS yang baru, daripada memiliki keputusan seperti dibatasi oleh Kongres nasional.
Menjadi Presiden Amerika Serikat dan Pidato Gettysburg
Abraham Lincoln mencalonkan diri sebagai Presiden. Pada tanggal 6 November 1860, Lincoln terpilih sebagai presiden ke-16 Amerika Serikat,Ia merupakan presiden pertama dari Partai Republik. Lincoln berhasil mengalahkan Stephen A. Douglas dari Demokrat, John C. Breckinridge dari Demokrat Selatan, dan John Bell dari Uni Partai Konstitusi baru.
Kemenangan yang didapatkan Lincoln karena Ia mendapat dukungan dari wilayah Utara dan Barat. Warga Amerika bagian Selatan banyak yang tidak mengakui Lincoln sebagai presiden Amerika Serikat mereka.
Baru satu bulan menjabat menjadi seorang presiden, terjadi perang saudara di Amerika yaitu antara negara bagian Utara dan negara bagian Selatan. Meskipun Ia sangat membenci perang, Lincoln menerima hal tersebut karena hal tersebut merupakan satu-satunya jalan untuk menyelamatkan persatuan negara.
Di pertengahan perang saudara, Presiden Abraham Lincoln mengeluarkan Proklamasi Pembebasan yang mengubah hidup banyak orang di Amerika. Proklamasi tersebut menyatakan bahwa semua budak belian di negara bagian maupun daerah negara bagian yang melawan Amerika Serikat akan bebas mulai 1 Januari 1863.
Dengan adanya proklamasi tersebut, semua orang memiliki semangat untuk memperjuangkan kebebasan dan juga proklamasi tersebut menjadi pendorong penghapusan perbudakan di seluruh Amerika Serikat. Perang saudara tersebut berakhir dengan kemenangan pihak utara, sehingga pihak selatan akhirnya harus tunduk dibawah pada kepemimpinan Lincoln.
Pada Kamis siang 19 November 1863, Abraham Lincoln memberikan pidatonya di Soldiers’ National Cemetery, Gettysburg, Pennsylvania yang dikenal dengan Pidato Gettyburg. Isi pidatonya yaitu :
Four score and seven years ago our fathers brought forth on this continent a new nation, conceived in Liberty, and dedicated to the proposition that all men are created equal.
Now we are engaged in a great civil war, testing whether that nation, or any nation, so conceived and so dedicated, can long endure. We are met on a great battle-field of that war. We have come to dedicate a portion of that field, as a final resting place for those who here gave their lives that that nation might live. It is altogether fitting and proper that we should do this.
But, in a larger sense, we can not dedicate—we can not consecrate—we can not hallow—this ground. The brave men, living and dead, who struggled here, have consecrated it, far above our poor power to add or detract. The world will little note, nor long remember what we say here, but it can never forget what they did here. It is for us the living, rather, to be dedicated here to the unfinished work which they who fought here have thus far so nobly advanced. It is rather for us to be here dedicated to the great task remaining before us — that from these honored dead we take increased devotion to that cause for which they gave the last full measure of devotion — that we here highly resolve that these dead shall not have died in vain — that this nation, under God, shall have a new birth of freedom — and that government of the people, by the people, for the people, shall not perish from the earth.
Pada tahun 1864, Abraham Lincoln dipilih kembali menjadi presiden Amerika Serikat. Dalam melakukan perencanaan perdamaian Abraham Lincoln sangat fleksibel dan murah hati.
Wafatnya Abraham Lincoln
Saat sedang menyaksikan teater bersama istrinya di teater Ford, Washington, Amerika Serikat. Pada 14 April 1865, Presiden Lincoln ditembak.
Penembak yang membunuh Lincoln adalah John Wilkes Booth, dia adalah seorang pemain sandiwara yang memiliki gangguan jiwa, dia juga merupakan pendukung konfederasi yang menentang diserahkannya tentara konfederasi kepada pemerintah setelah berakhirnya perang saudara.
Keesokan harinya yaitu pada tanggal 15 April 1865 Lincoln meninggal dunia. Kemudian Presiden Lincoln dimakamkan di Springfield, Amerika Serikat dan Ia dikenang oleh masyarakat Amerika dan dunia sebagai pejuang demokrasi karena jasa-jasanya.
Kata-Kata Bijak Abraham Lincoln
Berikut adalah beberapa kata-kata bijak dari Abraham Lincoln:
- I am a slow walker, but I never walk back.
- No man is good enough to govern another man without the other’s consent.
- Character is like a tree and reputation like a shadow. The shadow is what we think of it; the tree is the real thing.
- America will never be destroyed from the outside. If we falter and lose our freedoms, it will be because we destroyed ourselves.
- Tact is the ability to describe others as they see themselves.
- Don’t worry when you are not recognized, but strive to be worthy of recognition.
- When I do good, I feel good. When I do bad, I feel bad. That’s my religion.
- The best way to predict the future is to create it.
- Dan lain sebagainya……
Originally posted 2024-05-08 17:05:53.